Memahami perilaku warung sebagai pelanggan grosir dalam industri grosir FMCG dan sembako
December 4, 2023

Grosir Toko Sembako dan Produk FMCG penting untuk memahami perilaku warung sebagai pelanggan Grosir. Karena warung merupakan pelanggan utama bagi Grosir Toko Sembako dan Produk FMCG. Bagi pemilik Grosir, memahami perilaku warung sebagai pelanggan Grosir merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan penjualan, dan menjaga keberlangsungan bisnis ini. 

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut penjelasan mengenai memahami perilaku warung sebagai pelanggan dalam industri Grosir Toko Sembako dan Produk FMCG:

Pola Pendekatan Grosir Toko Sembako dan Produk FMCG dengan Memahami Perilaku Warung Toko Sembako sebagai Pelanggan

1) Bagaimana warung toko sembako memilih Grosir

Pemilihan Grosir Toko Sembako dan Produk FMCG yang tepat merupakan kunci keberhasilan dari warung. Beberapa hal ini dapat menjadi pertimbangan untuk memilih Grosir sebagai pemasok yang tepat.

  • Lokasi

Lokasi Grosir merupakan faktor utama yang menjadi pertimbangan bagi pelanggan untuk memilih Grosir sebagai pemasok. Mayoritas warung akan memilih Grosir yang lokasinya berdekatan dan mudah dijangkau, karena hal tersebut akan menghemat waktu dan biaya transportasi. Selain itu, ketika lokasi Grosir berdekatan dengan warung, warung dapat melakukan restock dengan cepat, apabila ada barang yang habis atau produk yang diperlukan. Adapun keuntungan dari lokasi berdekatan, warung bisa mengetahui informasi mengenai produk baru, program promosi, atau mendapatkan penawaran secara khusus.  

  • Pelayanan

Perhatikan pola pelayanan Grosir terhadap warung, karena Grosir memiliki dampak besar terhadap operasional warung. Warung akan mengandalkan dan mempercayakan stok barang dagangannya pada Grosir yang memiliki stok barang lengkap, karena agar stok dagangan warung tetap terpenuhi dengan baik. Pola komunikasi Grosir yang baik juga harus diperhatikan, karena pemasok yang bisa menjalin hubungan yang baik, dapat membantu untuk saling memahami mengenai kebutuhan atau permintaan produk. Hal lain yang harus diperhatikan warung terhadap Grosir adalah pelayanan pembayaran. Grosir yang menawarkan metode pembayaran yang mudah, transparan, dan sesuai dengan kondisi warung seperti pembelian tempo, bisa jadi pertimbangan.

  • Kedekatan dan sejarah

Faktor kedekatan dapat menciptakan kepercayaan antara warung dan grosir. Hubungan yang telah terjalin selama bertahun-tahun sering menjadi faktor utama dalam memilih grosir, karena dapat meningkatkan hubungan yang kuat dan erat. Selain itu, kedekatan juga dapat dilanjutkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Misalnya, jika pemilik warung saat ini adalah generasi kedua dari generasi pertama yang telah berbelanja di grosir tertentu selama bertahun-tahun, kemungkinan besar generasi selanjutnya akan meneruskan untuk berbelanja di grosir yang sama.

2) Pola belanja warung toko sembako

Untuk menjaga persediaan barang dagangan warung tetap terpenuhi dan menghadirkan berbagai produk kepada pelanggan, warung harus memiliki pola belanja yang efektif dan terorganisir di Grosir.

  • Saat stok habis

Warung seringkali mengalami keterbatasan stok barang, karena biasanya warung tidak memiliki ruang penyimpanan stok barang yang luas. Oleh karena itu, pemilik warung tidak dapat menyimpan stok cadangan dengan jumlah yang banyak. Akan tetapi untuk mengatasi permasalahan tersebut, biasanya pemilik warung akan berbelanja secara teratur agar stok barang tetap tersedia. Misalnya, ketika satu atau beberapa barang habis, pemilik warung akan dengan cepat untuk melakukan belanja tambahan. Karena jika pelanggan datang mencari barang tertentu, akan tetapi barang tersebut habis, mereka mungkin akan beralih ke warung lain. Sehingga, hal itu dapat mengakibatkan kerugian bisnis. Oleh karena itu, penting bagi Anda pemilik warung untuk memperhatikan Grosir yang bisa memenuhi kebutuhan stok di warung Anda. 

  • Saat uang belanja terkumpul

Warung biasanya akan belanja stok barang ketika modal untuk belanja telah terkumpul dengan cukup. Banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut, salah satunya terbatasnya modal yang dimiliki. Seringkali modal untuk belanja stok barang, dialokasikan untuk pembayaran atau tagihan yang lain. Contohnya, stok indomie di warung habis, akan tetapi warung tidak bisa membeli stok indomie tersebut, karena uang modal dipakai untuk kebutuhan sekolah anak terlebih dahulu. Sehingga, agar bisa membeli stok indomie, warung harus menunggu rokok terjual habis terlebih dahulu. Oleh karena itu, sebagai pemilik warung harus memiliki manajemen keuangan yang bijak, dan perencanaan pembelian yang baik. Hal itu untuk menjaga kelancaran operasional dan memenuhi permintaan pelanggan dengan baik. 

  • Saat ada penawaran yang menarik

Ketika ada penawaran menarik, biasanya warung akan menganggap sebagai kesempatan yang tidak boleh dilewatkan, tujuannya agar stok barang mereka meningkat. Penawaran menarik dapat berupa beberapa diskon, program bundling atau paket, bonus produk, cashback, target sales atau program black bonus. Karena warung akan mengutamakan harga beli yang semurah mungkin, agar mereka bisa menjual produk dengan margin keuntungan yang lebih besar. Warung yang cerdas akan menggunakan kesempatan ini untuk memenuhi stok barang mereka dengan harga yang menguntungkan. Sehingga warung dapat memenuhi permintaan pelanggan dengan baik, dan memaksimalkan keuntungan.

3) Pola pembayaran warung toko sembako

Pola pembayaran warung merupakan kunci untuk mengatur modal dan keuangan warung serta menjalin hubungan yang baik dengan pemasok.

  • Pembayaran tunai

Dalam pola ini, ketika berbelanja stok produk di grosir, warung akan membayar secara langsung menggunakan uang tunai maupun melakukan transfer bank. Dengan membayar secara tunai, warung harus menyediakan uang atau modal yang cukup sesuai dengan jumlah barang atau produk yang dibeli.

  • Pembayaran tempo

Pola ini warung dapat membayar jumlah belanjaan dari grosir di lain hari sesuai dengan kesepakatan yang telah ditentukan. Mengenai kesepakatan tersebut bisa dikomunikasikan dengan pemilik grosir, misalnya dalam jangka beberapa hari atau beberapa minggu. Kondisi pembayaran tempo oleh warung akan berdampak pada kesehatan arus kas dari grosir. 

  • Tempo pihak ketiga

Pembayaran pola ini memudahkan warung dan grosir sekaligus. Warung menggunakan jasa perusahaan pembiayaan, untuk melakukan pembayaran belanja stoknya. Keuntungannya hubungan warung dengan grosir pun akan terus berlangsung dengan baik, karena hal itu tidak merugikan grosir, dimana biasanya uang yang grosir miliki akan digunakan kembali untuk membeli produk kepada distributor. Dan pembayaran pada pihak ketiga pun bisa diatur dalam jangka waktu tertentu, sesuai dengan kesepakatan dengan pemilik warung.

Pembayaran melalui tempo pihak ketiga menjadi solusi efektif bagi warung yang ingin menjaga stok produk dan barang tetap stabil, dan tetap menjalin kerjasama yang baik dengan grosir. Keunggulannya warung dapat menerima barang dari Grosir tanpa harus membayar langsung. Sebagai gantinya, warung dapat memanfaatkan waktu yang diberikan untuk menjual produk kepada pelanggan, sehingga bisa mengumpulkan uang yang diperlukan untuk membayar kepada pihak ketiga diwaktu yang tepat.

AwanToko kini hadir untuk menyelesaikan masalah permodalan Anda sebagai pemilik Warung. Anda sebagai pemilik Warung Toko Sembako yang ingin menjaga dan memenuhi ketersediaan barang tetap stabil. Anda bisa mengajukan layanan AwanTempo di aplikasi AwanToko yang bisa diunduh di Google Play Store melalui ponsel Anda. Proses pengajuan yang cepat dan persyaratan yang relatif lebih mudah dibandingkan dengan layanan perbankan akan sangat membantu usaha Warung toko Sembako produk FMCG Anda.

Ayo, menjadi #TemanUntungBareng AwanToko

Artikel Lainnya