ilustrasi pengelolaan resiko bisnis grosir sembako
June 19, 2024

Mengetahui risiko dalam bisnis grosir, terutama bisnis grosir sembako dan FMCG, merupakan hal yang krusial bagi kelangsungan bisnis. Pasalnya, ada banyak pemilik bisnis yang gagal bersaing dan harus gulung tikar karena kurangnya pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola risiko.

Untuk itu, dalam artikel kali ini AwanToko akan membagikan informasi mengenai risiko apa saja yang mungkin terjadi dalam bisnis grosir sembako dan FMCG, serta solusi strategis mengelola risiko tersebut.

Risiko dalam Bisnis Grosir Sembako dan FMCG serta Solusinya

Berikut beberapa risiko dalam bisnis grosir sembako dan FMCG yang sering harus dihadapi oleh pemilik grosir:

1. Kekurangan atau Kelangkaan Pasokan

Risiko kekurangan atau kelangkaan pasokan dalam menjalankan bisnis grosir tidak dapat dianggap enteng. Kekurangan pasokan dapat menyebabkan grosir kekurangan jumlah stok yang memadai. Apabila terjadi dalam jangka waktu yang panjang, masalah ini dapat berdampak pada penurunan omzet hingga kehilangan pelanggan tetap.

Solusi: 

Untuk mengatasi risiko kekurangan pasokan, langkah strategis yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan jaringan pemasok untuk grosir Anda. Cobalah untuk mencari beberapa alternatif pemasok selain pemasok utama yang Anda miliki.

Loyalitas dengan pemasok tertentu tentunya dapat memberikan Anda keuntungan, misalnya seperti pemberian harga yang lebih murah. Namun, pastikan Anda tetap memiliki daftar pemasok alternatif dan menjalin hubungan baik dengan pemasok alternatif tersebut untuk mengantisipasi kekurangan atau kelangkaan pasokan barang.

 

2. Kerusakan Stok Barang

Stok barang dapat mengalami kerusakan dalam masa penyimpanannya. Beberapa faktor seperti kelembaban, paparan sinar matahari langsung, kebocoran, dan lain sebagainya dapat menyebabkan kerusakan pada stok barang. Tentunya, ini dapat memberikan kerugian bagi grosir.  

Solusi: 

Untuk mengantisipasi hal ini, memahami ketentuan penyimpanan untuk setiap jenis produk merupakan kunci utama. Setiap produk tentunya memiliki ketentuan penyimpanan yang berbeda.

Misalnya ketentuan seperti tidak boleh terkena air, terkena paparan sinar matahari langsung, hingga ketentuan seperti harus disimpan di tempat yang dingin maupun kering.

Memahami ketentuan tersebut dapat membantu Anda mencegah adanya kerusakan barang. Selain itu, perhatikan juga kualitas dan keadaan gudang tempat Anda menyimpan stok. Lakukan inspeksi secara berkala untuk memastikan tempat penyimpanan Anda selalu dalam kondisi baik.

3. Tingginya Tingkat Persaingan

Usaha grosir sembako dan FMCG merupakan salah satu jenis usaha yang banyak diminati. Pasalnya, usaha ini menyediakan kebutuhan sehari-hari masyarakat, sehingga sangat potensial dan memiliki pasar yang luas.

Oleh karena itu, risiko tingginya tingkat persaingan dan kompetisi menjadi suatu risiko sekaligus tantangan yang tidak dapat dihindari. Persaingan ini dapat terjadi dalam aspek harga, layanan, hingga keragaman produk yang dapat disediakan oleh pesaing. 

Solusi: 

Dapat memberikan harga semurah mungkin tentunya merupakan kunci penting untuk dapat bersaing dan menjaring banyak pelanggan. Namun, selain itu Anda juga harus betul-betul memperhatikan kualitas layanan yang Anda berikan.

Aspek layanan seperti keramahan dan kecepatan dapat menjadi faktor yang bisa membuat grosir Anda unggul. Oleh karena itu, pastikan grosir Anda memiliki SOP yang baik dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.

Selanjutnya, perhatikan juga kualitas dan kestabilan persediaan stok barang Anda. Hal ini dapat dilakukan dengan mencari pemasok dengan kualitas barang yang baik dan stabil.

4. Kurangnya Modal

Permodalan adalah aspek krusial dalam bisnis grosir. Agar bisnis grosir sembako dan FMCG Anda dapat terus berjalan lancar dan berkembang, ketersediaan dan perputaran modal yang sehat harus sangat diperhatikan.

Namun, tentunya di lapangan dapat terjadi berbagai masalah yang mempengaruhi ketersediaan modal. Misalnya seperti barang rusak, kedaluwarsa, tidak laku, hingga penurunan permintaan pelanggan karena hal-hal tertentu.

Solusi: 

  1. Pahami cara mengelola keuangan bisnis yang baik. Anda dapat mengikuti kelas pengelolaan keuangan ataupun belajar dari orang yang sudah berpengalaman.
  2. Apabila Anda memberikan opsi utang bagi pelanggan, pastikan Anda memiliki regulasi yang baik. Misalnya seperti penentuan limit dan jangka waktu pembayaran serta sanksi yang mungkin dikenakan. Pasalnya, pembayaran utang yang macet dari pelanggan dapat mempengaruhi ketersediaan modal Anda.
  3. Apabila Anda membutuhkan tambahan atau bantuan modal, carilah penyedia layanan permodalan yang kredibel. Salah satunya seperti bantuan permodalan khusus untuk grosir sembako dan FMCG dari sistem AwanToko Pro yang didukung oleh PT SimpleFi Teknologi Indonesia, dapat diajukan secara online dan telah berizin dan diawasi secara langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan ( OJK).

Baca Juga: Fleksibilitas Permodalan dengan Layanan Bantu Modal

5. Perubahan Tren Pasar

Perubahan tren pasar dapat mencakup beberapa hal, mulai dari perubahan tren dalam permintaan barang, bertambahnya opsi pembayaran, hingga perkembangan dalam cara mempromosikan barang.

Semua hal ini, dapat berpengaruh terhadap grosir Anda. Misalnya, saat ini opsi pembayaran cashless mulai banyak dijadikan pilihan oleh masyarakat. Oleh karena itu, menyediakan opsi pembayaran cashless dapat membantu meningkatkan kualitas layanan Anda.

Solusi: 

Anda harus senantiasa memperhatikan tren yang ada di masyarakat. Hal ini bisa dilakukan dengan saling berbagi informasi dengan pemilik grosir lainnya, melihat tren di sosial media, hingga mendengarkan umpan balik dari pelanggan.

 

6. Manajemen Stok yang Kacau

Manajemen stok yang kacau dapat disebabkan oleh penerapan sistem manajemen stok yang tidak efektif. Mulai dari tidak kekeliruan dalam pencatatan transaksi dan stok barang hingga perputaran barang dengan alur yang tidak tepat.

Solusi: 

  1. Pelajari dan terapkan stok pengelolaan barang yang tepat. Misalnya seperti sistem FIFO (First In First Out) atau FEFO (First Expired First Out)
  2. Gunakan sistem layanan operasional digital. Sistem layanan operasional digital dapat memungkinkan Anda mencatat seluruh transaksi dan stok barang dengan sistem komputer. Salah satu keuntungannya adalah seluruh data akan terupdate secara real time.

Salah satu opsi penyedia layanan operasional digital yang dapat Anda gunakan adalah sistem operasional digital AwanToko Pro. Sistem operasional digital AwanToko menyediakan fitur Kasir, untuk mencatat transaksi penjualan, yang terintergarsi dengan menu Atur Stok, untuk mencatat jumlah stok yang tersedia di grosir Anda.

Kunci dari mengelola risiko dalam bisnis grosir sembako dan FMCG adalah kemauan untuk selalu memperbaharui pengetahuan Anda sebagai pemilik. Selain itu, dedikasi untuk selalu meningkatkan kualitas layanan dan beradaptasi dengan perkembangan tren pasar juga merupakan aspek penting.

Untuk mendukung pemilik grosir, AwanToko juga menyediakan bantuan permodalan dan sistem operasional digital di sistem AwanToko Pro. Hingga hari ini, sudah banyak grosir yang terbantu dan berkembang dengan AwanToko Pro.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi website AwanToko atau hubungi customer service kami.

Ayo, jadi #TemanUntungBareng AwanToko

Artikel Lainnya