Produk Wings Group
June 20, 2024

Bagaimana perjalanan dan sejarah Wings Group untuk menjadi salah satu perusahaan FMCG lokal terbesar di Indonesia? ­

Dengan berbagai lini produk yang terkenal dan banyak digunakan oleh masyarakat, Wings Group mulai menantang dominasi perusahaan FMCG multinasional yang ada di Indonesia. Dimulai dari Surabaya, produk yang ditelurkan oleh Wings Group kini tersebar ke seluruh daerah di Indonesia.

Tentunya, selain dari kualitas produk yang baik dengan harga terjangkau, Wings Group dapat meraih kesuksesan berkat kemampuan membaca tren dan kebutuhan konsumen. Simak bagaimana perjalanan Wings Group hingga berhasil menjadi salah satu perusahaan FMCG lokal terbesar di Indonesia berikut ini:

Sejarah Pendirian Wings Group

Wings Group didirikan pada tahun 1948 di Surabaya oleh Harjo Sutanto bersama sahabatnya, Johannes F. Katuari.

Sejarah pendirian ini dimulai saat keduanya sama-sama pindah ke Surabaya untuk memulai pembangunan pabrik sabun bernama Fa Thong Fat atau Wings Fa. Dilansir dari Kontan.co.id, nama ini memiliki makna sukses dan makmur bersama-sama. 

Produk pertama yang diluncurkan oleh Wings pada masa itu adalah sabun batangan Wings Sap. Produksi sabun ini dilakukan oleh enam pekerja di Jalan Kalisosok Kidul No. 2 Surabaya. 

Pada awalnya, sabun batangan Wings dipasarkan secara langsung dari rumah ke rumah dengan menggunakan sepeda. Seiring berjalannya waktu, Harjo Sutanto dan Johanes F. Katuari berhasil  mengembangkan strategi pemasaran, dengan mulai menjual produk mereka di pasar melalui agen dan warung di Jawa Timur. 

Pada tahun 1971, Wings Group kembali meluncurkan produk sabun deterjen krim Ekonomi. Peluncuran produk ini mendapatkan respon positif dari masyarakat. Keberhasilan ini kemudian dioptimalkan melalui peningkatan sejumlah strategi. Salah sarunya adalah penambahan titik distribusi dan peningkatan layanan purna jual yang efisien dan modern. 

Selain itu juga dilakukan penambahan armada distribusi, pelaksanaan promosi intensif melalui iklan, serta penyelenggaraan pameran dan acara penjualan. 

Pada tahun 1974, Wings Group memperluas jangkauan perusahaannya dengan membuka kantor pemasaran di Jakarta, yang terletak di Jalan Cempaka Putih. Kantor ini dipimpin oleh Teddy Jeffrey Katuari bersama tiga karyawan dengan satu mobil distribusi. 

Menginjak tahun 1980, barulah Wings Group memasuki periode ekspansi yang masif dengan mendirikan pabrik baru dan membentuk titik distribusi di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Indofood, Perusahaan Makanan Terbesar di Indonesia

Perkembangan Wings Group di Industri FMCG

Pada awalnya, saat Wings Group mulai memasuki industri FMCG dengan memproduksi sabun batangan, produk Sunlight milik Unilever masih mendominasi pasar sabun cuci kala itu, khususnya di kalangan konsumen menengah ke atas. 

Namun, Wings Group kemudian berhasil menemukan pangsa pasar yang signifikan di pasar tradisional dan kampung-kampung. Di sana, sabun batangan Wings Soap sangat diminati.

Karena minat terhadap produk Wings Soap meningkat, Wings Group kemudian membangun unit produksi di Wonocolo, Surabaya. Pabrik kedua kemudian didirikan di Jakarta, di bawah bendera PT Sayap Mas Utama. 

Pabrik di Wonocolo, Surabaya, kemudian berkembang menjadi lokasi produksi berbagai jenis produk Wings Group, mulai dari sabun mandi, sabun cuci bubuk, sabun batangan, serta pembersih lantai. 

Kemudian, melalui kemitraan dengan Lion Corporation dari Jepang, Wings Group memproduksi beberapa merek populer seperti Emeron, Ciptadent, dan Mama Lemon.

Pertumbuhan Wings terus berkembang dengan perluasan pabrik di Driyorejo, Gresik, yang kini memiliki kapasitas empat kali lipat lebih besar. Pabrik ini mempekerjakan sekitar 12.000 karyawan, yang mencerminkan kontribusi Wings dalam menciptakan lapangan kerja dan menggerakan ekonomi lokal.

Selain itu, melalui kolaborasi dengan Glico, produsen snack dan es krim terbesar di Jepang, Wings Group menciptakan Glico Wings. Di bawah merek Glico Wings, diproduksi berbagai varian es krim seperti Haku, Waku-Waku, Frost Bite, dan J-Cone. 

Sementara itu, melalui kemitraan dengan Calbee, Wings Group menghasilkan makanan ringan dengan merek Potabee, Krisbee, dan Japota. Kemitraan ini menunjukkan komitmen Wings dalam menghadirkan beragam produk berkualitas untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Pada tahun 2003, Wings kemudian meluncurkan Mie Sedaap, salah satu produk mi instan paling laris di pasaran, yang bersaing secara langsung dengan Indomie, merek mi instan dari Indofood.  

Menurut Sribugo melalui Kontan.co.id, Indofood menguasai sekitar 50-60% pangsa pasar mie instan, Wings Group sekitar 20%, dan sisanya diperoleh oleh merek lain, termasuk produk impor. Kesuksesan Wings dalam meraih pangsa pasar ini menunjukkan keberhasilan strategi ekspansinya di industri makanan dan minuman.

Setelah berjalan selama hampir 80 tahun, Wings Group telah berhasil menjadi kekuatan yang disegani di industri FMCG. Tterutama setelah berhasil menantang dominasi produsen FMCG multinasional seperti Unilever dan lainnya.

Itulah tadi sekilas mengenai perjalanan Wings Group untuk menjadi salah satu produsen FMCG terbesar di Indonesia. 

Baca Juga: Sejarah Sirup Marjan Hingga Jadi Primadona di Indonesia


Jika Anda merupakan pemilik grosir yang ingin menyediakan lebih banyak produk dari Wings Group, namun masih terkendala dengan ketersediaan modal untuk belanja stok, Anda dapat mengajukan bantuan permodalan dari AwanToko Pro. 

Melalui fitur layanan Bantu Modal yang dapat Anda akses di sistem AwanToko Pro, Anda dapat mengajukan bantuan permodalan secara online dengan persyaratan yang relatif mudah dan proses yang cepat.

Layanan Bantu Modal di sistem AwanToko Pro didukung oleh PT SimpleFi Teknologi Indonesia (AwanTunai)yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi website AwanToko atau hubungi Customer Service kami sekarang.

Ayo, jadi #TemanUntungBareng AwanToko

Artikel Lainnya