Ilustrasi pemilik usaha grosir sembako yang menjadi mitra AwanToko
June 4, 2024

Usaha grosir sembako merupakan salah satu jenis usaha dengan volume penjualan yang tinggi setiap harinya. Terutama usaha grosir sembako yang menjual kebutuhan pokok harian masyarakat. Oleh karena itu, peluang untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi sangat terbuka lebar. 

Jika Anda berencana untuk memulai usaha grosir sembako, Anda harus terlebih dahulu melakukan perencanaan dan menyusun strategi yang tepat. 

Selain karena modal yang dibutuhkan tidak sedikit, operasional dan manajemen stok grosir juga lebih rumit dibandingkan dengan toko atau warung dalam skala kecil.

Untuk itu, dalam artikel kali ini AwanToko akan mengupas tuntas tentang cara memulai usaha grosir sembako yang sukses dan menguntungkan. 

Namun, sebelum itu akan lebih baik apabila kita terlebih dahulu memahami tentang jenis barang sembako yang nantinya akan menjadi produk utama yang dijual di grosir.

Pengertian Sembako

Menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 tanggal 27 Februari 1998, sembako adalah singkatan dari sembilan bahan pokok masyarakat. 

Bahan pokok ini merujuk kepada kelompok barang esensial yang termasuk ke dalam kebutuhan dasar untuk kehidupan sehari-hari masyarakat. 

Masih berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 115/MPP/Kep/2/1998, berikut jenis-jenis barang yang termasuk ke dalam golongan sembako:

  1. Beras;
  2. Gula pasir;
  3. Minyak goreng dan mentega;
  4. Daging sapi dan ayam;
  5. Telur ayam;
  6. Susu;
  7. Jagung;
  8. Minyak tanah;
  9. Garam beryodium.

Jenis Barang yang Dijual di Grosir Sembako

Sesuai dengan jenis usahanya, jenis barang yang dijual di grosir sembako adalah barang-barang yang termasuk ke dalam sembilan bahan pokok masyarakat yang telah diuraikan di atas.

Tetapi, jenis barang tersebut masih dapat disesuaikan dengan tujuan tiap-tiap grosir. Terdapat beberapa grosir yang hanya menjual beras saja, telur saja, atau beberapa jenis dari sembilan barang pokok.

Selain itu, terdapat sebagian grosir yang juga menjual sembako sekaligus produk FMCG (Fast Moving Consumer Goods). Produk FMCG sendiri merupakan barang-barang konsumen yang dikonsumsi sehari-hari dan habis dalam waktu yang relatif cepat.

Baca Juga: Apa Itu FMCG? Pengertian, Jenis Produk, dan Peluang Usaha

Grosir yang menjual sembako sekaligus produk FMCG, pada umumnya akan mampu meraih volume penjualan yang tinggi setiap harinya. 

Hal tersebut disebabkan karena barang yang disediakan mencakup kebutuhan pokok dan juga kebutuhan harian masyarakat.

Tips Memulai Usaha Grosir Sembako

Untuk bisa memulai dan menjalankan usaha grosir sembako yang sukses dengan omzet jutaan rupiah per hari, berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:

1. Proyeksikan jumlah modal awal

Memproyeksikan jumlah modal awal akan membantu Anda dalam mengambil keputusan. Langkah ini dapat dilakukan dengan merancang budget sewa bangunan, perizinan, pengadaan barang, hingga biaya operasional seperti gaji karyawan (jika ada) atau pembelian kendaraan logistik.

Pada langkah ini, Anda juga dapat memproyeksikan besar dan skala usaha grosir Anda. Jangan ragu untuk mencari relasi dan belajar dari orang-orang yang telah menggeluti usaha grosir sembako terlebih dahulu.

Jika modal Anda masih terbatas atau Anda masih pemula dalam bisnis ini, Anda dapat memulai usaha grosir dalam skala kecil terlebih dahulu.

2. Melakukan riset pasar dan lokasi

Setelah melakukan proyeksi modal dan merancang budget anggaran, selanjutnya Anda dapat melakukan riset pasar dan lokasi tempat Anda ingin memulai usaha grosir Anda. 

Yang perlu diperhatikan pada langkah ini adalah, seberapa banyak warung atau toko yang berpotensial menjadi pelanggan Anda di wilayah tersebut dan berapa jumlah pesaing yang ada di sekitar.

Jika Anda berencana untuk menyewa ruko atau bangunan, perhatikan kemudahan akses, luas lahan parkir, dan keamanan area sekitar. 

Selain itu, bangunan atau ruko yang memiliki ruang terpisah untuk ruang penyimpanan stok akan lebih baik, mengingat usaha grosir menyediakan barang dalam kuantitas yang banyak.

3. Menentukan jenis barang yang akan dijual

Proses penentuan jenis barang yang akan dijual sebenarnya merupakan langkah yang akan terus dilakukan secara berkelanjutan, mulai dari sebelum pembukaan hingga setelah usaha grosir Anda berjalan.

Hal ini dikarenakan jenis barang yang dijual di grosir akan disesuaikan dengan permintaan pelanggan yang datang berbelanja.

Namun, pada tahap perencanaan awal hal yang bisa Anda lakukan untuk menentukan jenis barang yang akan dijual, adalah dengan melakukan survey ke toko atau warung di sekitar rencana lokasi grosir. 

Dari situ, Anda dapat memperhatikan jenis barang yang mereka jual dan menyesuaikannya dengan rencana dan tujuan usaha grosir Anda. Hal yang harus diperhatikan pada langkah ini adalah kapasitas penyimpanan di bangunan grosir.

Misalnya, jika Anda berencana untuk menjual beras dan tepung, pastikan kapasitas dan luas bangunan Anda mencukupi karena dua produk ini membutuhkan tempat penyimpanan yang lumayan besar.

4. Mencari supplier

Supplier adalah salah satu faktor paling penting dalam menjalankan usaha grosir sembako. Sebab, kualitas dan harga barang grosir yang kita jual akan ditentukan oleh supplier.

Untuk mencari supplier di tahap awal perencanaan, Anda dapat menghubungi distributor resmi untuk tiap produk atau datang langsung ke pabrik. 

Biasanya, setelah operasional grosir berjalan, grosir Anda juga akan didatangi oleh sales yang akan menawarkan produk mereka. 

Dalam mencari supplier terbaik, perhatikan kualitas barang, skema dan lama pengiriman barang, hingga ketentuan pembayaran, dan program promosi yang ditawarkan oleh supplier.

5. Melakukan penataan barang

Setelah melakukan pengadaan barang, saatnya melakukan penataan. Terlihat sepele, namun langkah ini merupakan langkah yang penting. Cara Anda menata barang akan menentukan kemudahan operasional hingga jumlah pembelian pelanggan. 

Penataan barang yang rapi dan menarik, akan membuat pelanggan lebih mudah menemukan barang yang mereka cari, dan membuat mereka tertarik untuk melihat produk-produk lainnya. Perhatikan juga untuk barang yang berat, sebisa mungkin diletakan di lantai dasar untuk memudahkan proses penataan dan pembongkaran.

Jika Anda berencana menggunakan rak atau etalase, perhatikan juga kualitas dan kekuatan dari rak atau etalase tersebut. 

6. Merancang strategi operasional dan manajemen stok

Strategi operasional dan manajemen stok merupakan salah satu hal yang krusial untuk diperhatikan. Strategi operasional dan manajemen stok yang buruk, dapat berdampak langsung pada keuntungan yang Anda dapatkan. 

Untuk strategi operasional, pastikan Anda memperhitungkan dengan cermat biaya operasional seperti gaji karyawan, biaya listrik, air, logistik, dan biaya operasional lainnya. Masukkan seluruh variabel tersebut dalam penghitungan harga jual barang agar Anda tidak merugi. 

Untuk manajemen stok, Anda dapat merencanakan sistem manajemen yang paling sesuai. Misalnya dengan menerapkan sistem FIFO (First In First Out) atau FEFO (First Expired First Out). Hal tersebut dilakukan untuk mencegah adanya barang  yang tidak terjual akibat kedaluwarsa.

Selain itu, pembukuan juga sangat penting. Pastikan Anda memiliki sistem pencatatan yang efektif, untuk mencatat jumlah stok dan transaksi jual beli yang terjadi di grosir Anda. 

Sistem pencatatan yang baik akan membantu Anda dalam memonitor stok dan mengambil keputusan seperti kapan akan dilakukan pengadaan barang, hingga melihat jenis barang apa saja yang memiliki volume penjualan tinggi dan rendah.

Agar lebih efektif, Anda dapat menggunakan sistem pencatatan operasional dan manajemen stok digital yang sudah banyak tersedia saat ini. 

Salah satunya sistem pencatatan operasional dan manajemen stok digital yang disediakan oleh Sistem AwanToko Pro.

Dengan sistem AwanToko Pro yang berbasis website, Anda dapat melakukan pencatatan transaksi penjualan pada menu “Kasir”, yang terintegrasi dengan pencatatan jumlah stok pada menu “Atur Stok” secara digital dan real time.

Sistem pencatatan digital ini dapat membantu meminimalisir kesalahan dan meningkatkan efektifitas pencatatan. 

7. Menentukan strategi promosi dan pemasaran

Setelah usaha grosir Anda mulai berjalan, Anda dapat mulai memikirkan strategi promosi dan pemasaran yang dapat dilakukan untuk menarik pelanggan.

Cara yang bisa Anda lakukan misalnya dengan memberikan bonus produk atau gratis biaya pengantaran untuk transaksi dalam jumlah tertentu.

Strategi pemasaran secara online juga dapat menjadi pilihan. Saat ini, sudah banyak grosir sembako yang menggunakan sosial media untuk mempromosikan grosir sembako mereka.

Selain itu, Anda juga dapat bergabung dengan program penjualan online dengan mitra tertentu. Salah satunya dengan menjadi mitra AwanToko. 

Dengan menjadi mitra AwanToko, Anda dapat menggunakan sistem AwanToko Pro untuk menerima pesanan online dari toko atau warung yang akan memesan barang kepada Anda secara online melalui aplikasi. Cara ini dapat membantu Anda untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.

Baca Juga: Untung Lebih Besar dengan Menu Atur Stok

Itu tadi tujuh cara memulai usaha grosir sembako yang dapat Anda lakukan. Tentu saja, masih ada banyak langkah dan variabel lainnya yang harus diperhatikan untuk membangun grosir yang sukses.

Namun, dengan tujuh cara tersebut, Anda sudah selangkah lebih maju untuk mencapai tujuan Anda membangun usaha grosir sembako yang sukses dengan omzet tinggi.

Agar grosir sembako Anda bisa lebih sukses, jangan lupa kunjungi website AwanToko untuk bergabung menjadi mitra dan segera gunakan Sistem AwanToko Pro!

Selain bisa memanfaatkan sistem operasional dan manajemen stok digital, serta menerima pesanan secara online, Anda juga dapat mengajukan bantuan permodalan untuk grosir Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Kunjungi website AwanToko atau hubungi Customer Service kami. 

Yuk, gabung jadi mitra dan #TemanUntungBareng AwanToko!

Artikel Lainnya