Warung sembako memainkan peran yang cukup penting di masyarakat. Pasalnya,...
Bagi Anda yang ingin memulai usaha sembako, mengetahui perbedaan grosir dan eceran merupakan hal yang penting. Tidak hanya dari segi pengertian, tetapi juga dari segi operasional, tingkat kesulitan, hingga jumlah keuntungan.
Untuk itu, dalam artikel kali ini AwanToko akan membahas mengenai perbedaan grosir dan eceran, sekaligus memberikan pandangan mengenai model usaha mana yang paling cocok untuk Anda. Berikut uraian lengkapnya:
Pengertian Grosir dan Eceran
Istilah grosir (wholesale) merujuk kepada model bisnis di mana suatu pihak membeli barang kepada pihak lainnya dalam jumlah besar, untuk kemudian dijual kembali kepada pelanggannya dalam satuan yang lebih kecil.
Dalam dunia usaha sembako dan FMCG, pelanggan dari grosir pada umumnya merupakan warung atau pengecer (retailer).
Eceran sendiri merupakan model bisnis yang dilakukan oleh warung atau pengecer di mana mereka membeli barang kepada grosir dan menjualnya kembali langsung kepada konsumen dalam jumlah satuan.
Perbedaan Grosir dan Eceran
Berdasarkan pengertian dari grosir dan eceran, dapat kita lihat bahwa perbedaan utama dari kedua model bisnis tersebut terletak pada jumlah barang yang dijual.
Grosir menjual barang dalam jumlah banyak (per lusin/karton/karung, dsb), sementara eceran menjual barang dalam jumlah yang lebih sedikit (per pcs/kilo, dsb)
Selain perbedaan tersebut, berikut beberapa perbedaan lainnya dari grosir dan eceran:
1. Pemasok
Pemasok bagi usaha grosir adalah distributor atau sesama grosir lainnya. Biasanya, grosir akan didatangi oleh sales dari setiap distributor produk tertentu yang akan menawarkan barang kepada mereka.
Sementara itu, pemasok dari pengecer adalah grosir itu sendiri. Pada umumnya, pengecer akan secara langsung menghubungi grosir untuk memilih dan membeli barang.
Namun dengan kemajuan teknologi, saat ini pengecer juga dapat membeli barang kepada grosir secara online. Salah satu caranya dengan menggunakan aplikasi AwanToko.
Baca Juga: Belanja Barang Jadi Lebih Mudah dengan Aplikasi AwanToko
2. Harga Jual
Karena membeli barang dalam jumlah besar secara langsung dari distributor atau sesama grosir besar lainnya, grosir bisa mendapatkan harga barang yang lebih murah dibandingkan harga pembelian dalam satuan kecil.
Kemudian, pihak grosir akan menjual kembali barangnya kepada pengecer dengan harga murah, yang biasa disebut dengan ‘harga grosir’.
Margin yang diambil grosir untuk tiap barangnya cenderung tidak terlalu tinggi. Hal ini karena usaha grosir berfokus pada keuntungan yang didapat dari banyaknya jumlah atau volume penjualan.
Sementara pengecer akan menjual kembali barang yang dibeli dari grosir kepada konsumen akhir dengan harga dan margin keuntungan yang lebih tinggi, mengingat sifat penjualan yang bersifat satuan.
3. Konsumen
Konsumen utama dari grosir adalah pengecer, seperti toko dan warung. Sementara konsumen dari pengecer adalah konsumen akhir, yakni pembeli yang akan mengkonsumsi barang tersebut.
4. Penyimpanan dan Penataan Barang
Karena usaha grosir mengedepankan kuantitas, maka aspek yang diutamakan dalam penyimpanan dan penataan barang adalah efisiensi penggunaan dari kapasitas ruang penyimpanan.
Sementara untuk pengecer, aspek yang diutamakan adalah penyimpanan dan penataan barang secara rapi dan menarik, untuk memberikan kenyamanan bagi konsumen dalam memilih barang yang hendak dibeli.
5. Tingkat Kesulitan
Baik usaha grosir maupun eceran tentunya memiliki tingkat kesulitan dan tantangannya masing-masing. Namun, karena grosir menangani stok dan jual beli barang dalam jumlah banyak, tingkat kesulitan manajemen stok grosir juga otomatis akan menjadi lebih tinggi.
Baca Juga: 8 Langkah Awal Memulai Usaha Warung Sembako Sendiri
Setelah mengetahui pengertian dan perbedaan dari grosir dan eceran, kini Anda dapat menyesuaikan model bisnis yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis Anda.
Sebelum memulai bisnis Anda, baik grosir ataupun eceran, pastikan Anda sudah mencermati dengan baik setiap kelebihan, kekurangan, serta tantangannya masing-masing. Ini dapat membantu Anda untuk meminimalisir resiko kerugian di masa mendatang.
Mulai Usaha Sembako Anda dengan AwanToko
Kurangnya modal seringkali menjadi permasalahan yang membuat banyak pihak mengurungkan niat untuk memulai usaha. Jika Anda juga mengalami hal tersebut, tidak perlu khawatir! AwanToko hadir untuk menjawab permasalahan Anda.
Bagi Anda yang ingin memulai usaha grosir khususnya dibidang penjualan sembako dan produk FMCG, AwanToko Pro dapat menjadi pilihan tepat. Dengan layanan berbasis website, AwanToko Pro menghadirkan bantuan permodalan melalui fitur “Bantu Modal”.
Tidak hanya itu, AwanToko Pro juga menawarkan layanan digitalisasi sistem operasional untuk grosir agar lebih efektif.
Lalu, bagi Anda yang ingin memulai usaha toko atau wrung sembako dan produk FMCG, Anda dapat mengajukan bantuan permodalan melalui aplikasi AwanToko yang bisa Anda unduh di Google Play Store.
Melalui layanan AwanTempo, kami memberikan dukungan memulai usaha dengan menyediakan bantuan pendanaan modal untuk usaha sembako Anda. Dengan proses yang cepat, mudah, aman, dan tanpa jaminan, Anda dapat mengajukan pendanaan dengan bunga yang bersahabat dan tenor yang fleksibel.
Dapat diajukan secara online, akses layanan AwanToko Pro atau download aplikasi AwanToko di Google Play Store dan mulai usaha sembako Anda!
Ayo, jadi #TemanUntungBareng AwanToko