Warung sembako memainkan peran yang cukup penting di masyarakat. Pasalnya,...
Sebagai orang Indonesia, kita tentunya sudah sangat familiar dengan produk mi instan. Harganya yang murah serta pilihan rasa yang enak dan beragam menjadikan mi instan sebagai salah satu produk FMCG yang paling laku di pasaran.
FMCG sendiri merupakan singkatan dari Fast Moving Consumer Goods, yakni barang-barang konsumen yang banyak digunakan atau dikonsumsi sehari-hari dan habis dalam waktu yang relatif cepat.
Di Indonesia, produk mi instan diproduksi dan dijual dalam berbagai merek, serta tersebar hampir di seluruh toko dan gerai baik besar maupun kecil. Sebagai salah produk FMCG paling populer di pasaran, ada banyak banyak fakta menarik yang dapat Anda ketahui mengenai mi instan.
Untuk itu, artikel kali ini akan membahas 5 fakta terkait mi instan sebagai produk FMCG favorit masyarakat Indonesia yang perlu Anda ketahui. Berikut ulasan lengkapnya:
1. Sejarah mi instan di Indonesia
Mi instan pertama kali di buat di Jepang pada tahun 1958 ketika perusahaan makanan bernama Nissin Foods, yang dipimpin oleh Momofuku Ando, mengembangkan teknik pengeringan flash-frying (penggorengan kilat).
Inovasi ini dikembangakan untuk merespon kondisi kelaparan yang terjadi di Jepang sebagai dampak Perang Dunia II. Dengan adanya teknologi ini, diharapkan masyarakat Jepang pada saat itu dapat mengkonsumsi makanan yang cepat dan mudah disajikan.
Di Indonesia sendiri, salah satu merek mi instan paling populer di kalangan masyarakat adalah Indomie dari PT Indofood yang pertama kali diproduksi pada tahun 1972. Saking populernya, masyrakat sering menggunakan sebutan Indomie untuk menyebut merek mi instan lainnya.
Tapi tahukah Anda, jika merek mi instan yang pertama kali diluncurkan di pasar Indonesia bukanlah Indomie, melainkan Supermi? Sebagai pionir mi instan pertama di Indonesia, Supermi pertama kali doproduksi pada tahun 1968 oleh PT Supermi Indonesia dengan varian Rasa Kaldu Ayam.
Pada tahun 1986, PT Supermi kemudian diakuisisi oleh PT Indofood Interna Corporation, perusahaan yang memproduksi merek Indomie pertama kali pada tahun 1972.
Kini, perusahaan yang memproduksi merek mi instan paling populer tersebut berubah nama menjadi PT Indofood CBP Sukses Makumr Tbk, yang juga menaungi merek mi instan lainnya, seperti Sarimi, Sakura, dan Pop Mie.
Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Indofood, Perusahaan Makanan Terkemuka di Indonesia
2. Indonesia merupakan negara dengan jumlah konsumsi mi instan terbesar kedua di dunia
Selain Supermi yang merupakan merek mi instan pertama di Indonesia, fakta mi instan lainnya adalah Indonesia merupakan negara dengan jumlah konsumsi mi instan terbesar kedua di dunia!
Hal ini tentu tidak terlalu mengejutkan, mengingat banyaknya jumlah penduduk Indonesia dan kebiasaan masyarakat Indonesia yang menjadikan mi instan sebagai salah satu alternatif makanan utama ketika sedang lapar.
Menurut data dari World Instant Noodles Association yang dikutip oleh katadata.co.id, jumlah konsumsi mi instan di dunia mencapai hingga 121,2 miliar porsi pada 2022. Angka ini mengalami kenaikan sebanyak 2,55% dibandingkan tahun sebelumnya dengan jumlah konsumsi sebesar 118,18 miliar porsi.
Adapun, 7 negara dengan tingkat konsumsi mi instan terbesar di dunia di dunia, yaitu: Tiongkok (45,07 miliar porsi); Indonesia (14,26 miliar porsi); Vietnam (8,48 miliar porsi); India (7,58 miliar porsi); Jepang (5,98 miliar porsi); Amerika Serikat (5,15 miliar porsi); Filipina (4,29 miliar porsi); Korea Selatan (3,95 miliar porsi); Thailand (3,87 miliar porsi) dan Brasil (2,83 miliar porsi).
3. Merek “Penguasa” mi instan di Indonesia
Di Indonesia terdapat banyak sekali merek mi instan. Namun, seperti yang telah sempat dibahas sebelumnya, pasar mi instan di Indonesia mayoritas didominasi oleh merek Indomie yang diproduksi oleh Indofood Group dengan jumlah varian yang mencapai hingga 63 pilihan rasa.
Namun, jika berbicara tentang merek saingan dari Indomie, mayoritas masyarakat akan setuju bahwa posisi tersebut diduduki oleh Mie Sedaap, merek mi instan yang diproduksi oleh Wings Group.
Mengutip dari laman Top Brand Award, Indomie berada di urutan pertama dengan jumlah TBI (Top Brand Index) sebanyak 71.20% untuk kategori Top Brand Mie Instant dalam Kemasan Bag. Sementara itu, Mie Sedaap berada di urutan kedua dengan jumlah TBI sebanyak 13.90%.
Adapun, Top Brand untuk kategori Mie Instant dalam Kemasan Cup didominasi oleh Mie Sedaap Cup dengan jumlah TBI sebanyak 59.60%. Sementara Pop Mie, merek mi instan cup dari Indofood Group berada urutan kedua dengan jumlah TBI sebanyak 22.40%.
Indikator penilaian Top Brand Index sendiri didapatkan dari hasil survei dengan melihat tiga parameter, yakni Top of Mind Share, Top of Market Share, dan Top of Commitment Share.
4. Bentuk kemasan mi instan di Indonesia
Selain terdiri dari banyak varian rasa, produk mi instan di Indonesia juga terdiri dari beberapa format kemasan yang berbeda. Mulai dari kemasan plastik yang paling umum kita temui, hingga mi instan dengan kemasan cup dan kotak karton.
Setiap bentuk kemasan mi instan umumnya juga dibuat dengan tujuan penggunaan tertentu. Mi instan dengan bentuk kemasan plastik misalnya, lebih ditujukan untuk pemakaian sehari-hari karena penggunaannnya harus melewati proses pemasakan terlebih dahulu.
Sementara mi instan dengan kemasan cup, lebih ditujukan untuk pemakaian praktis dengan cara penyajian yang lebih mudah, yakni cukup dengan menggunaan air panas.
5. “Ibu” mi instan Indonesia
Ibu Nunuk Nuraini adalah peracik bumbu Indomie Goreng yang populer di kalangan masyarakat Indonesia. Karena rasanya yang enak, banyak penggemar mi instan di Indonesia yang “jatuh cinta” dengan bumbu Indomie Goreng racikan Ibu Nunuk tersebut. Saking jatuh cintanya, masyarakat banyak menyebut Ibu Nunuk sebagai “Ibu” mi instan Indonesia.
Ibu Nunuk sendiri bekerja sebagai peramu rasa di divisi Mi Instan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk selama 26 tahun hingga akhir hayatnya. Selain menciptakan bumbu untuk varian rasa Indomie goreng, beliau juga turut menciptakan beberapa bumbu varian rasa lainnya untuk merek mi instan Sarimi dan Supermie.
Dari 5 fakta mi instan yang telah dipaparkan barusan, kita tentunya dapat mengetahui bahwa sebagai produk FMCG, mi instan memiliki potensi penjualan yang sangat tinggi.
Untuk itu, jika Anda merupakan pemilik Toko Sembako dan produk FMCG, Anda dapat mempertimbangkan untuk meningkatkan jumlah stok dan varian merek mi instan di toko Anda demi memperbesar keuntungan.
Untuk kemudahan pembelian produk mi instan, Anda dapat menggunakan aplikasi AwanToko yang menyediakan layanan “Pesan barang”. Dengan layanan ini, Anda dapat membeli produk mi instan untuk Toko Sembako Anda secara online tanpa harus pergi secara langsung ke toko grosir. Dengan cara ini, Anda tentunya dapat menghemat biaya dan juga waktu.
Keuntungan lainnya yang dapat Anda dapatkan dengan berbelanja menggunakan aplikasi AwanToko adalah kemudahan dengan metode pembayaran AwanTempo. Metode pembayaran ini memungkinkan Anda untuk berbelanja barang terlebih dahulu dan melakukan pembayaran di kemudian hari.
Untuk dapat berbelanja secara online dan menggunakan layanan AwanTempo, Anda dapat mengakses aplikasi AwanToko yang dapat diunduh di Google Playstore. Belanja jadi lebih cepat dan mudah dengan AwanToko. Tunggu apalagi?
Ayo, lengkapi stok mi instan di Toko Anda dan jadi #TemanUntungBareng AwanToko.